Aku duduk tergumam.
Memperhatikan senja hitam dari sudut tercantik.
Apakah suatu hari Tuhan merubahnya?
Bayu lembut mengelus wajahku.
Menghirupnya dalam - dalam.
Aku belum beranjak.
Di sini jantungku berdetak abnormal.
Ini dimana sepeda tua setia berdecit untukku.
Dan ini dimana belum tepat dalam kamus kata sendiri.
Buai. .Buailah aku sebisamu. .
Aku belum butuh cacian tentangmu. .
Suatu saat ketika pecundang berlutut di depanku.
Aku kembali ke pelukanmu. .
0 komentar:
Posting Komentar